Pintu Penginjilan
Jemaat Filadelfia tergolong jemaat yang baik sama seperti jemaat Smirna. Mereka adalah jemaat yang bebas /lolos dari kecaman dan kritik Tuhan Yesus. Mereka adalah jemaat yang hanya mendapat pujian dari Tuhan tetapi tidak ada teguran dan celaan bagi mereka. Dari Gereja Filadelfia kita belajar beberapa hal yang membuat kita mengerti mengenai geraja yang Tuhan Yesus kehendaki. Kota Filadelfia terletak di Asia Kecil. kota ini merupakan pusat kebudayaan Yunani kuno, didirikan kira-kira 189 tahun sebelum masehi oleh Raja Eumenes II. Selanjutnya Eumenes II digantikan oleh saudaranya Attalus II pada tahun 159-138 SM. Raja Attalus II ini sangat mengasihi saudaranya yang bernama Eumenes. Mengasihi saudara dalam bahasa Yunani disebut "Philadelphos". kata "Philadelphos" berasal dari dua kata Yunani yakni "Philea" yang berarti kasih /Cinta persaudaraan dan "Adelphos" yang berarti saudara .Jadi "Philadelphos" artinya orang yang sangat mengasihi saudaranya. Karena Attalus II ini dikenal sebagai "Philadelphos" maka kota yang didirikannya itu diberi nama "Philadelphia" yang dalam bahasa Indonesia Filadelfia
kota ini didirikan dengan satu tujuan khusus yakni untuk menyebarkan kebudayaan Yunani, terutama Bahasa Yunani, ke daerah sekitarnya. Secara khusus daerah Misia, Lidia dan Frigia yang berbatasan langsung dengan kota Filadelfia menjadi target untuk me-Yunanikan (Helenisasi). Karena tujuan inilah maka gerbang kota Filadelfia tetap terbuka sehingga memungkinkan penduduk sekitarnya dapat berinteraksi dengan penduduk Filadelfia , dengan demikian kebudayaan Yunani, secara khusus bahasa Yunani dikenal luas. Tujuan ini berhasil karena pada tahun 19 M, seluruh penduduk lidia sudah melupakan bahasa asli mereka dan menggunakan Bahasa Yunani. Karena kota Filadelfia selalu terbuka untuk orang-orang/kota-kota sekitarnya, makan Filadelfia dikenal sebagai kota yang pintunya terbuka. Melalui kota "Kasih Persaudaraan" ini maka pintu penginjilan terbuka bagi orang-orang yang belum percaya di daerah itu.
Tuhan berbicara mengenai "pintu yang dibuka" dan tidak ada satu pun yang dapat menutupnya. Pintu itu juga merupakan simbol bagi sebuah berita injil. Contohnya Paulus dalam 2 Korintus 2:12 berkat, "ketika aku tiba di Troas untuk memberitakan injil kristus, aku dapati bahwa Tuhan telah membuka jalan" (Yunani: thura), yang juga di terjemahkan 'pintu' yang dipakaidalam Wahyu 3:8
Komentar
Posting Komentar